Mengenal Penyakit Mata Keratoconus

keratoconus, kornea, kolagenKita melihat melalui kornea, yaitu bagian mata yang  jernih dan terletak di tengah permukaan depan mata. Kornea normal berbentuk kubah. Namun kadang-kadang, struktur kornea tidak cukup kuat untuk menahan bentuk kubah tersebut sehingga kornea menonjol keluar seperti kerucut. Kondisi inilah yang disebut sebagai keratoconus.

Serat protein di dalam mata, yang disebut kolagen, berperan menjaga kornea pada tempatnya dan agar kornea tidak menonjol. Ketika serat ini melemah, maka serat tidak dapat menjaga bentuk kubah kornea dan menyebabkan kornea menjadi semakin mengerucut. Keratoconus menyebabkan perubahan dalam struktur jaringan kornea di depan mata. Karena kornea menyumbang lebih dari 70% dari kemampuan fokus mata maka setiap distorsi dalam bentuk kornea memiliki efek mendalam pada kemampuan penglihatan.

Penyakit ini adalah penyakit yang tidak umum. Keratoconus tampaknya diturunkan dalam keluarga. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dengan masalah medis tertentu, termasuk kondisi alergi. Ada juga kemungkinan keterkaitan keratoconus dengan sering mengucek-ucek mata. Namun seringkali, tidak ada riwayat cedera mata atau penyakit yang dapat menjelaskan mengapa bentuk mata mulai berubah.

Keratoconus biasanya dimulai pada usia remaja. Studi menunjukkan bahwa keratoconus tidak dapat dicegah. Oleh karena itu penting bahwa ketika Anda mulai mengamati atau mengalami gejala yang berhubungan dengan keratoconus Anda harus segera mencari rencana pengobatan yang akan menghentikan perkembangannya.

Keratoconus memiliki beberapa gejala khas di antaranya perubahan penglihatan yang tiba-tiba pada satu mata, penglihatan ganda ketika melihat dengan satu mata saja, benda yang dekat dan jauh terlihat seperti terdistorsi, cahaya yang terang tampak seperti memiliki lingkaran di sekitarnya, sinar/cahaya tampak bergaris-garis, penglihatan berbayang, dan lain-lain.

keratoconus, mata, kornea

Perbandingan keratoconus dengan mata normal

Seorang dokter dapat mengidentifikasi keratoconus dengan menggunakan tes celah pemeriksaan lampu dari permukaan kornea, membuat topografi kornea, membuat peta kurva kornea, pachymetry, dan lain-lain. Sejauh ini ada dua instrumen yang digunakan dokter untuk memastikan apakah Anda menderita keratoconus, antara lain instrumen keratometer yang menggunakan teknik penyinaran kornea dan pantulan sinar memberitahu dokter bagaimana kelengkungan kornea mata Anda, dan instrumen komputerisasi yang membuat peta tiga-dimensi dari kornea.

Perubahan bentuk kornea dapat terjadi dengan cepat atau butuh waktu beberapa tahun, dapat berhenti setiap saat atau dapat terus berlangsung dalam beberapa dekade. Perubahan pada kornea menyebabkan mata tidak bisa fokus sehingga perlu menggunakan kacamata atau lensa kontak lunak. Kacamata atau lensa kontak lunak dapat digunakan pada tahap awal untuk mengoreksi astigmatisme ringan dan rabun dekat yang disebabkan oleh keratoconus.

Sebuah transplantasi kornea mungkin diperlukan dalam kasus di mana keratoconus telah membuat kornea menjadi sangat tipis dan tampak nyaris meledak. Dalam operasi, bagian tengah kornea diangkat dan diganti dengan kornea donor yang dijahit pada tempatnya. Pemulihan dari transplantasi kornea biasanya sangat lama, diukur dalam bulan dan tahun. Dalam beberapa kasus terjadi penolakan jaringan sehingga operasi mungkin perlu diulang.

Categories: Kesehatan | Tag: , , , , , , , , , , | 1 Komentar

Navigasi pos

1 thoughts on “Mengenal Penyakit Mata Keratoconus

  1. Ping-balik: Kamu Pengguna Softlens? Ketahui Beberapa Hal Terkait softlens

Tulis komentar Anda